Senin, 26 September 2011

bersedekah bukti keimanan

BERSEDEKAH BUKTI KEIMANAN [1]
Bersih itu nikmat, indah dan mendatangkan hal-hal positif. Sementara kotor itu penyakit, kumuh dan mendatangkan hal-hal yang negatif. Islam sebagai agama rahmat untuk semesta alam menganjurkan umatnya untuk senantiasa bersih  baik rohani, jasmani, prilaku dan lingkungan di sekitarnya sehingga hidup terasa nikmat baik di dunia maupun di akhirat. Perhatian Islam terhadap kebersihan dapat terlihat dengan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari iman dan Allah menyukai hambaNya  yang bersih secara lahir dan bathin.
Harta adalah bahan bakar kehidupan manusia. Agar roda kehidupan manusia berjalan dengan baik maka hartapun harus dibersihkan. Cara membersihkan harta dengan menginfakkan atau lebih populer disedekahkan sebagian harta untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Bahkan sedekah ini juga dapat membersihkan seseorang dari berbagai penyakit hati bahkan ada juga penyakit jasmani.
Ada sebahagian orang enggan untuk bersedekah dengan berbagai alasan yang tidak dapat diterima. Diantara alasan tersebut :
-          Sifat pelit pada diri manusia yang merasa  bahwa harta yang dimiliki adalah hasil jerih payahnya sendiri sehingga tidak pas kalau dibagikan kepada orang lain. Alasan ini sudah jelas tidak tepat karena dalam usaha seseorang pasti tidak lepas dari bantuan orang lain yang berada di sekitarnya sehingga wajar kalau ada milik orang lain dititipkan dalam harta seseorang.
-          Opini bahwa  sedekah mengurangi harta seseorang. Alasan ini juga tidak dapat diterima. Pada hakekatnya sedekahnya ini minimal hanya pemindahan harta dari rumah di dunia ke rumah di akhirat karena seorang beriman menyakini setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat sehingga sedekah tidak dapat dikatakan mengurangi harta seseorang.
Banyak janji Allah dan Rasul terhadap orang yang bersedekah. Orang yang bersedekah akan untung baik di dunia maupun di akhirat. Diantara keuntungan bersedekah di dunia, harta yang disedekahkan pasti akan diganti dengan yang lebih banyak karena bersedekah adalah ungkapan bersyukur, harta yang disedekahkan pasti akan berkembang dan berkah, dihindarkan dari musibah dan penyakit dan disenangi oleh Allah dan manusia. Sementara diantara keuntungan bersedekah di akhirat, harta yang disedekahkan akan mendapatkan pahala minimal 700 kali lipat bahkan dapat berlipat tanpa ada batasan dan mengantarakan manusia masuk ke surga Allah. Allah dan Rasulpun tidak lupa memberikan ancaman terhadap orang yang tidak mengeluarkan sedekah baik di dunia maupun di akhirat. Diantara ancaman bagi orang yang tidak bersedekah di dunia adalah nikmat harta akan dicabut karena tidak bersedekah berarti tidak bersyukur atas nikmat harta, harta justru menjadi beban dan menimbulkan hal yang menyusahkan seseorang seperti menimbulkan berbagai penyakit dan keluarga yang tidak harmonis. Sementara ancaman bagi yang tidak bersedekah di akhirat adalah siksaan yang dimulai dari alam barzah dengan diubahnya harta yang tidak disedekahkan menjadi ular hitam besar yang siap meremuk dirinya. Masalah harta akan ditanya dengan dua bentuk pertanyaan yaitu dari mana sumbernya dan bagaimana penggunaannya. Dua pertanyaan inilah yang membuat seorang beriman miskin lebih dulu masuk surga dibanding orang beriman yang kaya.
Rasulullah mengkategorikan sedekah sebagai bukti keimanan seseorang. Besar kecilnya sedekah sesuai dengan kadar keimanan kita dengan janji Allah. Makin kuat iman seseorang maka makin ringan tangannya untuk bersedekah.  Sebaliknya makin lemah iman seseorang maka makin berat tangannya untuk bersedekah. Bersedekah adalah ibadah. Agar dapat bersedekah maka manusia harus memaksakan dirinya untuk bersedekah. Agar bersedekah menjadi ringan dan kebiasan hendaknya sedekah tersebut dimulai dengan jumlah sedikit. Jika sudah bertambah keimanan dengan janji Allah bagi orang yang bersedekah pasti secara otomatis kuantitas sedekah akan bertambah sesuai tuntutan hati. Sedekah tidak hanya berbentuk harta. Sedekah adalah menginfakkan sebagaian rizki Allah kepada orang lain. Sedekah dapat juga berbentuk perbuatan baik seperti membaca kalimat tayyibah, dan tersenyum. Sedekah diutamakan untuk diberikan kepada keluarga yang membutuhkan. Sedekah yang diberikan kepada keluarga yang membutuhkan akan mendapatkan dua pahala yakni pahala sedekah dan pahala silaturrahmi.


[1]  Disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Faiz Ahmad, Lc. M.Ag  pada hari rabu, 10 ramadhan 1432 / 10 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar