Senin, 26 September 2011

Tafsir al imron 31 - 37

TAAT KEPADA RASULULLAH DAN MEMBENTUK GENERASI TERBAIK[1]
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósムª!$# öÏÿøótƒur ö/ä3s9 ö/ä3t/qçRèŒ 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ   ö@è% (#qãèÏÛr& ©!$# š^qߧ9$#ur ( bÎ*sù (#öq©9uqs? ¨bÎ*sù ©!$# Ÿw =Ïtä tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÌËÈ    * ¨bÎ) ©!$# #s"sÜô¹$# tPyŠ#uä %[nqçRur tA#uäur zOŠÏdºtö/Î) tA#uäur tbºtôJÏã n?tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÌÌÈ   Op­ƒÍhèŒ $pkÝÕ÷èt/ .`ÏB <Ù÷èt/ 3 ª!$#ur ììÏÿxœ íOŠÎ=tæ ÇÌÍÈ   øŒÎ) ÏMs9$s% ßNr&tøB$# tbºtôJÏã Éb>u ÎoTÎ) ßNöxtR šs9 $tB Îû ÓÍ_ôÜt/ #Y§ysãB ö@¬7s)tGsù ûÓÍh_ÏB ( y7¨RÎ) |MRr& ßìŠÉK¡¡9$# ÞOŠÎ=yèø9$# ÇÌÎÈ   $£Jn=sù $pk÷Jyè|Êur ôMs9$s% Éb>u ÎoTÎ) !$pkçJ÷è|Êur 4Ós\Ré& ª!$#ur ÞOn=÷ær& $yJÎ/ ôMyè|Êur }§øŠs9ur ãx.©%!$# 4Ós\RW{$%x. ( ÎoTÎ)ur $pkçJø£Jy zOtƒötB þÎoTÎ)ur $ydäŠÏãé& šÎ/ $ygtG­ƒÍhèŒur z`ÏB Ç`»sÜø¤±9$# ÉOŠÅ_§9$# ÇÌÏÈ   $ygn=¬6s)tFsù $ygš/u @Aqç7s)Î/ 9`|¡ym $ygtFt7/Rr&ur $·?$t6tR $YZ|¡ym $ygn=¤ÿx.ur $­ƒÌx.y ( $yJ¯=ä. Ÿ@yzyŠ $ygøŠn=tã $­ƒÌx.y z>#tósÏJø9$# yy`ur $ydyZÏã $]%øÍ ( tA$s% ãLuqöyJ»tƒ 4¯Tr& Å7s9 #x»yd ( ôMs9$s% uqèd ô`ÏB ÏZÏã «!$# ( ¨bÎ) ©!$# ä-ãötƒ `tB âä!$t±o ÎŽötóÎ/ A>$|¡Ïm ÇÌÐÈ   ( آل عمران : 33- 37)
A. Terjemahan Ayat
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 31 Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". 32 Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), 33  (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. 34  (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". 35 Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk." 36  Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. 37 ( al Imron : 33 -37)
B. Sebab Turun Ayat
As shawi mengungkapkan ada beberapa riwayat tentang sebab turunnya ayat 31 surat al imron, diantaranya :
- Perkataan orang yahudi dan orang nashrani bahwa mereka merupakan anak-anak dan kekasih Allah.
- Perkataan kaum nashrani dari Najran bahwa alasan mereka menuhankan Nabi Isa dan Maryam adalah ungkapan kecintaan kepada Allah.
C. Penafsiran Ayat Secara Global.
Allah menjadikan ketaatan kepada Nabi Muhammad sebagai bukti kecintaan kepada Allah. Jika hal ini tidak terwujudkan maka kecintaan mereka kepada Allah tidak diterima. Penilaian orang terbaik dihadapan Allah tidak berdasarkan keturunan sebagaimana diungkapkan oleh ahlul kitab. Penilaian orang terbaik berdasarkan keshalehan mereka sebagaimana dasar Allah telah memilih Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan keluarga Imron berdasarkan keshalehan yang mereka miliki. Allah mengangkat kisah kehidupan keluarga Imron sebagai contoh membentuk generasi terbaik dihadapan Allah dari sejak dalam kandungan yang tidak lepas dengan berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah.
D. Kandungan Hukum dan Hikmah
1. Kecintaan kepada Nabi Muhammad
Keimanan seseorang baru diterima oleh Allah kalau ia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ayat 31 surat Al Imron menegaskan bahwa kecintaan kepada Allah dibuktikan dengan mengikuti perintah Nabi Muhammad. Dari penegasan ayat ini, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik :
a.      Keimanan kepada Allah tidak dapat dipisahkan dengan pengakuaan akan kerasulan Nabi Muhammad.
b.      Ketaatan kepada Nabi Muhammad menjadi bukti akan ketaatan dan kecintaan seseorang kepada Allah.
c.       Ketaatan ummat Islam atas perintah Nabi Muhammad tidak berarti mengkultuskan Nabi Muhammad sederajat dengan Allah tetapi didasari perintah Allah kepada ummat Islam untuk taat kepada Nabi Muhammad.
d.      Orang yahudi dan orang nashrani dikategorikan oleh Islam sebagai orang kafir karena mereka tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad meskipun mereka mengakui keberadaan Allah.
Ada dua hal yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang taat kepada Nabi Muhammad, yaitu:
a.      Allah akan mencintai mereka
b.      Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka.
2. Orang-orang pilihan Allah
Orang terbaik dihadapan Allah pasti terbaik dihadapan makhluknya. Ayat 33 surat Al Imron, menyatakan orang-orang terbaik disisi Allah pada zaman masing-masing, yaitu : Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan keluarga Imron. Terpilihnya mereka sebagai orang terbaik disisi Allah berdasarkan ketaatan dan kesholehan yang mereka miliki. Hal ini juga dipertegas oleh Rasulullah bahwa :
a.      Allah tidak melihat pakaian dan tubuh seseorang tetapi melihat hati mereka berdasarkan sabda beliau:
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَ لاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلكِنْ يَنْظُرُ إِلى قُلُوبِكُمْ
Orang yang memahami agama adalah bukti Allah memberikannya kebaikan berdasarkan sabda beliau
مِنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقَّهُهُ فِى الدِيْنِ                                                                       
b.      Orang terbaik adalah orang yang berumur panjang dan memiliki prilaku yang baik, berdasarkan sabda beliau :
خِيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
Ayat 33 surat al Imron ini menegaskan pentingnya dasar agama pada diri seseorang untuk menjadikan orang terbaik dan pilihan
3. Membentuk generasi yang baik
Sepenggal kisah kehidupan Maryam seorang wanita sholehah yang terungkap dalam ayat   -   surat al imron semenjak dalam kandungan ibu, mengungkapkan beberapa langkah yang hendaknya ditempuh bagi orang tua untuk membentuk generasi yang baik dan sholeh. Diantaranya :
a.      Hendaknya orang tua terutama ibu senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir dan memohon agar dikarunia anak yang sholeh sebagaimana yang dilakukan oleh Hanah ibu Maryam
b.      Memberikan nama yang baik kepada anak. Nama anak adalah harapan orang tua. Hanah memberikan nama maryam kepada anakknya karena diharapkan akan menjadi anak yang taat beribadah kepada Allah. Maryam dalam bahasa ibrani berarti wanita yang beribadah kepada Allah. Abdul Mutholib memberikan nama Muhammad kepada cucunya diharapkan agar menjadi orang yang terpuji.
c.       Mendidik anak di lingkungan orang-orang shaleh. Lingkungan merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan kepribadian seseorang. Lingkungan yang baik akan menciptakan generasi yang baik. Hanah menyerahkan anaknya Maryam untuk dididik di lingkungan orang-orang sholeh.
4. Alam Ruh adalah rahasia Allah.
Salah satu ilmu Allah adalah alam ruh. Hanya Allah yang tahu secara pasti apa yang ada dalam alam ruh. Manusia hanya menduga-duga dengan kekuatan ilmu yang dia miliki. Dugaan tersebut terkadang bisa sesuai dengan kenyataan dan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Terkadang orang mengira bayi yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki sesuai dengan tanda-tanda ternyata tatkala lahir berjenis kelamin wanita atau sebaliknya. Hal ini terjadi pada diri Hanah yang menduga bahwa bayi yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki ternyata berjenis kelamin wanita.
Jenis kelamin bayi laki-laki atau wanita adalah ketentuan Allah. Jenis kelamin bayi yang Allah tentukan adalah hal yang terbaik buat manusia sehingga manusia jangan sedih dengan jenis kelamin bayi yang dilahirkan jika tidak sesuai dengan keinginannya. Sedih atas jenis kelamin bayi yang tidak sesuai dengan keinginan merupakan sifat orang kafir dan orang yang tidak menerima takdir Allah.
5. Laki-laki tidak sama dengan perempuan.
Sering terdengar slogan anak laki-laki atau anak perempuan sama saja. Dari sisi nikmat, slogan ini bisa diterima sebagai ungkapan syukur kepada Allah karena telah dikarunia anak oleh Allah. Namun dari sisi kodrat, laki-laki dan perempuan tidak dapat disamakan. Ada beberapa tugas yang hanya dapat dan layak dilakukan oleh laki-laki dan ada beberapa tuga yang hanya dapat dan layak dilakukan oleh anak perempuan.
6. Setan merupakan musuh utama manusia
Setan adalah musuh utama manusia. Kekuatan materi tidak dapat melindungi manusia dari setan karena setan dapat lebih hebat dari manusia dari segi materi salah satu contohnya setan dan melihat manusia sementara manusia tidak dapat melihat setan. Satu-satu kekuatan yang dapat mengalahkan setan adalah kekuatan Allah. Sebagai usaha agar anak dan keturunannya menjadi generasi terbaik dan terlindung dari setan maka wajar Hannah memohon perlindungan dari Allah sebagaimana yang terekam dalam doa beliau :
$ydäŠÏãé& šÎ/ $ygtG­ƒÍhèŒur z`ÏB Ç`»sÜø¤±9$# ÉOŠÅ_§9$#
aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.
7. Allah Pemberi Rizki
Apa yang dialami oleh Maryam merupakan bukti yang tercatat dalam sejarah bahwa jika seseorang dekat dan bertakwa kepada Allah pasti Allah memberikannya rizki yang tidak diduga. Bahkan dalam kisah Maryam, rizki yang Allah berikan kepadanya bukan makanan dari dunia tetapi Allah kirimkan dari surga karena makanan tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Nabi Zakaria bukanlah makanan dan buah-buahan yang pada musimnya.



[1] Disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Faiz Ahmad, Lc. M. Ag pada hari ahad tanggal 31 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar