Senin, 26 September 2011

Do'a pelepasan jamaah haji

دعاء السفر
سُوْرَةُ " الكَافِرُوْنَ
سُوْرَة الإِخْلاَصِ
سورة الْفَلَق
سُوْرة النَّاس
آيةُ الكُرْسِى
سورة " القريش
Shalawat dustur
الْحَمْدلَة
الصَّلاةُ عَلَى رَسُوْلِ الله
اللهُمَّ بكَ أَسْتَعِيْنُ وَ عَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ
اللهم ذَلِّلْ لِى صُعُوْبَةَ أَمْرِى وَ سَهِّلْ عَلَىَّ مَشَقَّةَ سَفَرِى وَ ارْزُقْنِى مِنَ الْخَيْر أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ  وَ اصْرِفْ عَنِّى كُلَّ شَرٍّ رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِى وَ يَسِّرْ لِى أَمْرِى
اللهُمَّ إِنِّى أَسْتَحْفِظُكَ وَ أَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِى وَ دِيْنِى وَ أَهْلِى وَ أَقَارِبِى وَ كُلَّ مَا أَنعَمْتَ علىَّ  وَ عَلَيْهِمْ مِنْ آخِرَةٍ وَ دُنيَا فَاجْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ  مِنْ كُلَّ سُوْءٍ يَا كَرِيْم
اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذا وَ أَطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ أللهُمَّ أنتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَ الْخَلِيْفَةُ فِى اْلأَهْلِ
اللهُمَّ إِنِّى أَعُوْذ بكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَ كَآبَةِ الْمُنْقَلَبِ وَ مِنْ دَعْوَةِ الْمَظْلُوْمِ وَ مِنْ سُوْءِ الْمَنْظَرِ فِى الْمَالِ وَ الأهْلِ
الصَّلاَة ُعلَى النبى
الحمدلَةُ
Adzan dan iqamah
Setelah berdiri
بِسْمِ اللهِ أللهُ أَكْبَرُ
بسم اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ
اللهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَ بِكَ اِعْتَصَمْتُ
اللهُمَّ اكْفِنِى مَا هَمَّنِى وَ مَا لاَ أَهْتَمُّ لَهُ
اللهُمَّ زَوِّدْنِى التقْوَى وَ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى وَ وَجِّهْنِى لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتُ

bersedekah bukti keimanan

BERSEDEKAH BUKTI KEIMANAN [1]
Bersih itu nikmat, indah dan mendatangkan hal-hal positif. Sementara kotor itu penyakit, kumuh dan mendatangkan hal-hal yang negatif. Islam sebagai agama rahmat untuk semesta alam menganjurkan umatnya untuk senantiasa bersih  baik rohani, jasmani, prilaku dan lingkungan di sekitarnya sehingga hidup terasa nikmat baik di dunia maupun di akhirat. Perhatian Islam terhadap kebersihan dapat terlihat dengan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari iman dan Allah menyukai hambaNya  yang bersih secara lahir dan bathin.
Harta adalah bahan bakar kehidupan manusia. Agar roda kehidupan manusia berjalan dengan baik maka hartapun harus dibersihkan. Cara membersihkan harta dengan menginfakkan atau lebih populer disedekahkan sebagian harta untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Bahkan sedekah ini juga dapat membersihkan seseorang dari berbagai penyakit hati bahkan ada juga penyakit jasmani.
Ada sebahagian orang enggan untuk bersedekah dengan berbagai alasan yang tidak dapat diterima. Diantara alasan tersebut :
-          Sifat pelit pada diri manusia yang merasa  bahwa harta yang dimiliki adalah hasil jerih payahnya sendiri sehingga tidak pas kalau dibagikan kepada orang lain. Alasan ini sudah jelas tidak tepat karena dalam usaha seseorang pasti tidak lepas dari bantuan orang lain yang berada di sekitarnya sehingga wajar kalau ada milik orang lain dititipkan dalam harta seseorang.
-          Opini bahwa  sedekah mengurangi harta seseorang. Alasan ini juga tidak dapat diterima. Pada hakekatnya sedekahnya ini minimal hanya pemindahan harta dari rumah di dunia ke rumah di akhirat karena seorang beriman menyakini setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat sehingga sedekah tidak dapat dikatakan mengurangi harta seseorang.
Banyak janji Allah dan Rasul terhadap orang yang bersedekah. Orang yang bersedekah akan untung baik di dunia maupun di akhirat. Diantara keuntungan bersedekah di dunia, harta yang disedekahkan pasti akan diganti dengan yang lebih banyak karena bersedekah adalah ungkapan bersyukur, harta yang disedekahkan pasti akan berkembang dan berkah, dihindarkan dari musibah dan penyakit dan disenangi oleh Allah dan manusia. Sementara diantara keuntungan bersedekah di akhirat, harta yang disedekahkan akan mendapatkan pahala minimal 700 kali lipat bahkan dapat berlipat tanpa ada batasan dan mengantarakan manusia masuk ke surga Allah. Allah dan Rasulpun tidak lupa memberikan ancaman terhadap orang yang tidak mengeluarkan sedekah baik di dunia maupun di akhirat. Diantara ancaman bagi orang yang tidak bersedekah di dunia adalah nikmat harta akan dicabut karena tidak bersedekah berarti tidak bersyukur atas nikmat harta, harta justru menjadi beban dan menimbulkan hal yang menyusahkan seseorang seperti menimbulkan berbagai penyakit dan keluarga yang tidak harmonis. Sementara ancaman bagi yang tidak bersedekah di akhirat adalah siksaan yang dimulai dari alam barzah dengan diubahnya harta yang tidak disedekahkan menjadi ular hitam besar yang siap meremuk dirinya. Masalah harta akan ditanya dengan dua bentuk pertanyaan yaitu dari mana sumbernya dan bagaimana penggunaannya. Dua pertanyaan inilah yang membuat seorang beriman miskin lebih dulu masuk surga dibanding orang beriman yang kaya.
Rasulullah mengkategorikan sedekah sebagai bukti keimanan seseorang. Besar kecilnya sedekah sesuai dengan kadar keimanan kita dengan janji Allah. Makin kuat iman seseorang maka makin ringan tangannya untuk bersedekah.  Sebaliknya makin lemah iman seseorang maka makin berat tangannya untuk bersedekah. Bersedekah adalah ibadah. Agar dapat bersedekah maka manusia harus memaksakan dirinya untuk bersedekah. Agar bersedekah menjadi ringan dan kebiasan hendaknya sedekah tersebut dimulai dengan jumlah sedikit. Jika sudah bertambah keimanan dengan janji Allah bagi orang yang bersedekah pasti secara otomatis kuantitas sedekah akan bertambah sesuai tuntutan hati. Sedekah tidak hanya berbentuk harta. Sedekah adalah menginfakkan sebagaian rizki Allah kepada orang lain. Sedekah dapat juga berbentuk perbuatan baik seperti membaca kalimat tayyibah, dan tersenyum. Sedekah diutamakan untuk diberikan kepada keluarga yang membutuhkan. Sedekah yang diberikan kepada keluarga yang membutuhkan akan mendapatkan dua pahala yakni pahala sedekah dan pahala silaturrahmi.


[1]  Disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Faiz Ahmad, Lc. M.Ag  pada hari rabu, 10 ramadhan 1432 / 10 Agustus 2011

Tafsir al imron 38 - 41

SEMUA AKAN MUDAH JIKA ALLAH BERKEHENDAK[1]
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
šÏ9$uZèd $tãyŠ $­ƒÌŸ2y ¼çm­/u ( tA$s% Éb>u ó=yd Í< `ÏB šRà$©! Zp­ƒÍhèŒ ºpt7ÍhsÛ ( š¨RÎ) ßìÏÿxœ Ïä!$tã$!$# ÇÌÑÈ   çmø?yŠ$oYsù èps3Í´¯»n=yJø9$# uqèdur ÖNͬ!$s% Ìj?|ÁムÎû É>#tósÏJø9$# ¨br& ©!$# x8çŽÅe³u;ム4ÓzósuÎ/ $P%Ïd|ÁãB 7pyJÎ=s3Î/ z`ÏiB «!$# #YÍhyur #YqÝÁymur $wŠÎ;tRur z`ÏiB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÌÒÈ   tA$s% Éb>u 4¯Tr& ãbqä3tƒ Í< ÖN»n=äî ôs%ur zÓÍ_tón=t/ çŽy9Å6ø9$# ÎAr&tøB$#ur ֍Ï%$tã ( tA$s% šÏ9ºxx. ª!$# ã@yèøÿtƒ $tB âä!$t±o ÇÍÉÈ   tA$s% Éb>u @yèô_$# þÍk< Zptƒ#uä ( tA$s% y7çGtƒ#uä žwr& zOÏk=x6è? }¨$¨Y9$# spsW»n=rO BQ$­ƒr& žwÎ) #YøBu 3 ä.øŒ$#ur y7­/§ #ZŽÏWŸ2 ôxÎm7yur ÄcÓÅ´yèø9$$Î/ ̍»x6ö/M}$#ur ÇÍÊÈ   (آل عمران : 38-41)
A. Terjemahan Ayat
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".38. kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh". 39 Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". 40 berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".41 (AL Imron : 38 -41)
B. Penafsiran Ayat Secara Global
Nabi Zakaria memohon kepada Allah dengan penuh keyakinan agar dikarunia seorang anak sebagai pelanjut keturunan meskipun sudah lanjut usia setelah melihat karamah pada diri Siti Hanah dan Maryam anaknya. Allah mengkabul do’ a Nabi Zakaria dengan seorang bayi bernama yahya yang memiliki beberapa keistimewaan seperti seorang nabi, pemimpin, terhindar dari dosa dan membenarkan kerasulan Nabi Isa as. Hamilnya seorang wanita tua bukanlah hal yang mustahil bagi Allah. Kehamilan istri Nabi Zakaria ditandai dengan tidak bisanya Nabi Zakaria berkomunikasi dengan manusia selama tiga hari tiga malam. Nabi Zakaria hanya dapat berdzikir setiap pagi dan sore hari.
C. Kandungan hukum dan hikmah.
1.    Do’a pasti di kabul oleh Allah
Allah menjanjikan akan mengkabul do’a  yang dipanjatkan hambaNya jika memenuhi syarat. Diantara syarat agar do’a yang dipanjatkan oleh seorang hamba diwujudkan oleh Allah adalah :
a.      Penuh keyakinan. Nabi Zakaria berdo’a kepada Allah agar dikarunia seorang anak dengan penuh keyakinan. Keyakinan Nabi Zakaria dalam berdo’a terlihat :
1.      Didorong oleh karamah pada diri hanah dan anaknya maryam. Hanah dapat melahirkan anak yang mulia dihadapan Allah dalam usia lanjut. Maryam mendapatkan makanan dan buah-buahan dari Allah yang bukan pada musimnya. Hal ini mendorong Nabi Zakaria bertambah yakin bahwa Dzat yang mendatangkan buahan pada bukan musimnya dapat juga membuat seorang wanita hamil meskipun sudah lanjut usia.
2.      Redaksi do’a beliau yang ditutup dengan ungkapan إنك سميع الدعاء  (sesungguhnya Engkau maha mendengar do’a)
b.      Di tempat yang mustajab. Nabi Zakaria berdo’a ditempat yang biasa beliau gunakan untuk berdo’a
c.       Di waktu yang mustajab. Nabi Zakaria berdo’a di malam hari
Do’a Nabi Zakaria untuk mendapatkan anak dikabul oleh Allah setelah empat puluh tahun berdo’a tanpa putus asa. Jika memohon sesuatu kepada Allah mohonlah agar yang diberikan memberikan kebaikan seperti permintaan Nabi Zakarta : dzurriyah thayyibah (keturunan yang baik) karena ada nikmat yang justru menimbulkan kesusahan.
2.    Keistimewaan Nabi Yahya
Usaha Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan sambil berdo’a kepada Allah tanpa putus asa terkabul dengan dijanjikan oleh Allah seorang anak yang bernama Yahya dengan berbagai keistimewaan yaitu :
a.      Membenarkan kedataangan seorang Nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak Yaitu Nabi Isa a.s.
b.      Sayyid (pemimpin) atau orang yang memiliki pengikut
c.       Orang  dapat menahan hawa nafsu
d.      Salah seorang Nabi yang sholeh sejak kecil.
Hendaknya orang tua yang ingin memiliki anak istimewa dihadapan Allah dan manusia mncontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Zakaria as yang senantiasa bertasbih siang dan malam memuji Allah swt. Kelahiran orang hebat biasanya memiliki tanda yang istimewa.  Proses kehamilan istri Nabi Zakaria ditandai dengan adanya penghalang yang membuat Nabi Zakaria tidak dapat berbicara selama tiga hari sehingga hanya dapat berzikir memuji Allah swt. Komunikasi dengan manusia hanya dapat dilakukan dengan isyarat. Apa yang dialami oleh Nabi Zakaria selama tiga hari tiga malam menginspriasikan para ahli sufi untuk berkhalwat (menyendiri) sambil berdzikir agar keinginan mereka diwujudkan oleh Allah ta’ala.
3.    Tidak ada yang mustahil bagi Allah
Sesuatu yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah. memiliki anak saat berusia lanjut tidaklah mustahil diwujudkan oleh Allah. Nabi Zakaria memiliki ketika istri berusia 95 tahun sementara beliau berusia seratus dua puluh tahun.


[1][1] Disampaikan oleh Dr.H. Ahmad Faiz Ahmad, Lc. M.Ag pada hari ahad, 25 September 2011